![]() |
Kondisi Ular Piton Sa'at Di Temukan |
MEDIA ROTASI, TUNGKAL –
Kasus manusia di telan ular piton di provinsi Jambi kini Kembali lagi terjadi
setelah beberapa bulan lalu terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Kali ini terjadi di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat tepatnya di Desa Terjun Gajah Kacamatan Betara pada hari minggu (
23/10/22 ), korban nya bernama Zahra ( 52 Tahun ) yang beralamat di RT 04 Dusun
Betara 8.
Anton Hasibuan Kepala Desa Terjun
Gajah membenarkan kejadian tersebut dan menceritakan kronologis kejadiannya “ Pada
hari Minggu tanggal 23 Oktober 2022 sekira pukul 08.00 WIB Ibu ZAHRAH berangkat dari rumahnya untuk
bekerja dikebun meyadap karet, hingga 18.00 WIB belum pulang kerumahnya
sehingga suami korban RUSMILI melakukan penjemputan ke lokasi kebun dan tidak
ditemukan. Namun dilokasi ditemukan sebuah sandal, pisau deres, jilbab dan
jeket. Setelah suaminya RUSMILI menemukan peralatan dan perlengkapan istrinya
dilokasi kebun, Suaminya melaporkan ke desa Terjun Gajah untuk meminta bantuan
pencarian. Sekira pukul 19.00 WIB dilakukan pencarian kembali oleh
keluarga beserta masyarakat di seputaran
kebun hingga dini hari pukul 02.00 WIB namun tidak ketemu juga maka maka
dilakukan penyetopan pencarian dilanjutkan dipagi hari nya’,
“ Pada hari Senin tanggal 24 Oktober 2022 Sekira pukul 08.30 WIB dilakukan kembali pencarian oleh keluarga bersama Babinsa, masyarakat diseputaran kebun dan ditemukan seekor ular besar dengan jenis Ular sawah ( Phiton ) dan dicuragai telah memakan atau memangsa korban, kemudian masyarakat menangkap ular tersebut dan membawa ke pekarangan warga untuk memastikan bahwa orang hilang tersebut ada didalam perut.
Setelah dibelah perut ular tersebut oleh warga ternyata benar ada seseorang perempuan dan dilakukan pengecekan bahwa benar perempuan tersebut adalah Ibu ZAHRAH dengan keadaan meninggal dunia dan langsung dibawa kerumah duku untuk dimandikan dan dimakamkan. Kondisi korban masih utuh sa’at dikeluarkan dari dalam perut meski ada beberapa tulang yang patah, ini diperkirakan di lilit duku sampai lemas bahkan meninggal baru korban di telan”. Jelas Kepala Desa Anton Hasibuan. ( JDM )
0 Komentar