MEDIA ROTASI, MUARO
JAMBI – Dalam rangka percepatan penurunan stunting di Provinsi Jambi,
anggota Komisi IX DPR RI Dr.
Ir. H.A.R. Sutan Adil Hendra, MM bersama Mitra Kerja dengan Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaksanakan promosi dan kegiatan
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) program Percepatan Penurunan Stunting dengan warga Muaro Jambi yang
dilaksanakan di Desa Talang Kerinci Kec. Sungai Gelam Kab. Muaro Jambi Provinsi
Jambi, Kamis Pagi, (18/1/2024).
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Drs.
Putut Riyatno, M.Kes, Kepala Bidang Pengendalian Pendudukan, penyuluhan dan
pergerakan Kab. Muaro Jambi Ahmad Yadi, Kepala Desa Talang Kerinci dan lebih
kurang 300 warga yang mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan kolaborasi dengan mitra kerja ini merupakan upaya
argumentatif dan persuasif yang langsung menyentuh masyarakat dan keluarga
Indonesia karena dilakukan melalui promosi, edukasi serta dialog/diskusi
langsung dengan masyarakat di tingkat lini lapangan. Kegiatan ini melibatkan
semua unsur yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh
masyarakat, tokoh adat serta mitra kerja terkait sebagai upaya mendekatkan
Program Bangga Kencana dengan seluruh komponen masyarakat dan menghadirkan peran
BKKBN di tengah keluarga Indonesia.
Ahmad Yadi Selaku Kabid Pengendalian Kependudukan Muaro Jambi mengatakan pada
tahun 2021 angka kasus stunting yang terjadi Kabupaten muaro Jambi paling
tinggi di Provinsi Jambi yaitu 27,20 persen dan pada tahun 2022 terjadi
penurunan dari 27,20 persen menjadi 18,16 persen (8,8 persen).
“Kasus stunting di
Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2021 paling tinggi se Provinsi Jambi yaitu
angka 27,20 persen, tapi alhamdulillah ada penurunan 8,8 persen dari 27,20
persen menjadi 18,16 persen”. Imbuhnya.
Kepala BKKBN Provinsi Jambi Putut Riyatno mengatakan kegiatan sosialisasi
percepatan penurunan stunting ini bekerja sama antara Komisi IX DPR RI dengan
BKKBN dan kegiatan ini secara nasional dilaksanakan di 18 Provinsi termasuk
Jambi demi supaya generasi kita ke depan betul betul menjadi generasi yang
cerdas dan sehat.
“Sosialisasi ini dilaksanakan Komisi IX DPR RI dengan BKKBN yang dilaksanakan secara nasional dilaksanakan 18 Provinsi ini demi generasi dan anak-anak kita ke depan menjadi anak yang cerdas dan sehat”. Ungkapnya.
Ia juga menyampaikan idealnya dalam usia pernikahan bagi laki-laki dan Perempuan baik dilakukan dalam usia yang matang.
“Bagaimana kita mencegah kasus stunting, salah satunya menikah minimal umur perempuan 21 tahun dan laki-laki umur 25 tahun karena pada masa itu adalah masa yang matang dan dapat berpikir dewasa”. Ungkapnya.
Kemudian, ia juga menyampaikan mari kita bekerja sama untuk menurunkan angka stunting dan menolak stunting Provinsi Jambi khususnya di Desa Talang Kerinci.
Dalam sambutannya, Anggota DPR RI, Sutan Adil Hendra mengatakan Kegiatan promosi dan KIE program percepatan penurunan stunting di wailayah khusus merupakan menjadi salah satu Upaya dalam pencegahan dan penurun stunting.
“Sosialisasi
ini merupakan Upaya kita untuk mencegah dan menurunkan stunting di Provinsi
Jambi khususnya di Kabupaten Muaro Jambi dengan memberikan pemahaman,
informasi dan edukasi kepada Masyarakat mengenai stunting.” Ungkap Sutan Adil
Hendra.
Ia juga
mengatakan bahwa Stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu
perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses
air bersih.
“Tingginya
angka stunting di Indonesia membuat pemerintah fokus pada upaya penurunan kasus
stunting. Berdasarkan survei studi status gizi Indonesia 2021 prevalensi
stunting sebesar 24,4%, angka tersebut masih jauh dari angka prevalensi yang di
tetapkan dalam RPJMN 2020-2024 yaitu 14%”. Tambahnya
Menurut Sutan Adil Hendra, masalah stunting bukan semata
persoalan tinggi badan, namun yang lebih buruk adalah dampaknya terhadap
kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam
kecerdasan, dan kalah dalam persaingan. Sehingga hal tersebut bisa mempengaruhi
badan dan otak anak.
Perlu diketahui bahwa Stunting adalah
masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam
waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak
yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya.
Diakhir acara, Sutan AdilHendra dan Putut Riyatno memberikan berbagai macam doorprize kepada warga yang mengikuti sosialisasi
tersebut. (LA)
0 Komentar